Tema Alur, Plot dan Latar
Disuatu dunia cerita dalam bahasa Indonesia, pasti memiliki unsur-unsur yang terkandung didalamnnya, saya hanya mengulas 4 Hal yang penting untuk unsur cerita.
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Alur dan Pengaluran
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Pengaluran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longggar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita.
Alur longgar adalah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur ganda. Alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur
ganda ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu, pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus. Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot balik (flashback), atau campauran keduanya.
Plot
Plot merupakan unsur fiksi yang terpenting di antara unsur fiksi yang lain. Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Tahapan plot
a. Tahap situasional atau tahapan penyituasian, yaitu tahap pelukisan dan pengenalan situasi dan tokoh cerita.
b. Tahap generating circumstances atau tahap pemunculan konflik yaitu peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan.
c. Tahap rising action atau tahap peningkatan konflik, konflik semakin berkembang kadar intensitasnya.
d. Tahap dimax atau tahap klimaks, yaitu pertentangan yang terjadi, yang ditetapkan kepada para tokoh mencapai titik intensitas puncak.
e. Tahap denouement atau tahap penyelesaian, yaitu ketegangan yang memuncak dikendorkan.
Jenis plot menurut urutan waktu
a. Plot kronologis, plot lurus atau progresif, jika peristiwa-peristiwa yang pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa yang kemudian.
b. Plot bolak-balik, mundur, flash back atau regresif yaitu cerita yang diawali tahap tengah atau tahap akhir baru tahap awal.
Plot berdasarkan jumlahnya
a. Plot tunggal, yaitu sebuah cerita yang hanya memiliki satu plot saja. Sebuah cerita hanya menampilkan seorang tokoh protagonis.
b. Plot ganda, yaitu sebuah cerita terdapat lebih dari satu plot, dalam cerita ada plot utama dan plot tambahan.
Plot berdasarkan kriteria isi
a. Plot peruntungan, yaitu plot yang berhubungan dengan nasib yang menimpa tokoh utama.
b. Plot tokohan, yaitu plot yang lebih banyak menyoroti keadaan tokoh daripada kejadian-kejadian yang ada.
c. Plot pemikiran, yaitu plot yang mengungkapkan sesuatu yang menjadi bahan pemikiran, keinginan, perasaan, obsesi kehidupan pelaku.
Latar
1. Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut.
(http://mystorydno.blogspot.com/2009/02/d-latarsetting.html)
2. Sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. (Abrams, 1981:175).
3. Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita.
(http://www.noviasyahidah.com/hanya-teori-kepenulisan-latar-setting)
4. Tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
(http://www.crayonpedia.org/mw/Menjelaskan_Unsur_-_Unsur_Intrinsik_Cerpen_12.1)
5. Tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus
diperhatikan dalam latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu.
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080531085038AARSBiq)
6. Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. (Abdurrosyid, 2009)
Macam-macam Latar
1. Latar Tempat
Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi tidak yakin dengan apa yang kita sampaikan.
2. Latar Waktu
Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan
3. Latar Sosial
Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita.
4. Latar Emosional
Latar emosional lebih sering muncul saat membangun konflik, hingga ia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita. Ada cerita yang secara keseluruhan hanya bercerita tentang konflik emosi seorang tokoh, hingga latar cerita pun total berupa emosi. Latar emosi ini biasanya terbaca melalui dialog-dialog, perenungan dan kecamuk perasaan si Tokoh.
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Alur dan Pengaluran
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Pengaluran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longggar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita.
Alur longgar adalah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur ganda. Alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur
ganda ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu, pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus. Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot balik (flashback), atau campauran keduanya.
Plot
Plot merupakan unsur fiksi yang terpenting di antara unsur fiksi yang lain. Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Tahapan plot
a. Tahap situasional atau tahapan penyituasian, yaitu tahap pelukisan dan pengenalan situasi dan tokoh cerita.
b. Tahap generating circumstances atau tahap pemunculan konflik yaitu peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan.
c. Tahap rising action atau tahap peningkatan konflik, konflik semakin berkembang kadar intensitasnya.
d. Tahap dimax atau tahap klimaks, yaitu pertentangan yang terjadi, yang ditetapkan kepada para tokoh mencapai titik intensitas puncak.
e. Tahap denouement atau tahap penyelesaian, yaitu ketegangan yang memuncak dikendorkan.
Jenis plot menurut urutan waktu
a. Plot kronologis, plot lurus atau progresif, jika peristiwa-peristiwa yang pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa yang kemudian.
b. Plot bolak-balik, mundur, flash back atau regresif yaitu cerita yang diawali tahap tengah atau tahap akhir baru tahap awal.
Plot berdasarkan jumlahnya
a. Plot tunggal, yaitu sebuah cerita yang hanya memiliki satu plot saja. Sebuah cerita hanya menampilkan seorang tokoh protagonis.
b. Plot ganda, yaitu sebuah cerita terdapat lebih dari satu plot, dalam cerita ada plot utama dan plot tambahan.
Plot berdasarkan kriteria isi
a. Plot peruntungan, yaitu plot yang berhubungan dengan nasib yang menimpa tokoh utama.
b. Plot tokohan, yaitu plot yang lebih banyak menyoroti keadaan tokoh daripada kejadian-kejadian yang ada.
c. Plot pemikiran, yaitu plot yang mengungkapkan sesuatu yang menjadi bahan pemikiran, keinginan, perasaan, obsesi kehidupan pelaku.
Latar
1. Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut.
(http://mystorydno.blogspot.com/2009/02/d-latarsetting.html)
2. Sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. (Abrams, 1981:175).
3. Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita.
(http://www.noviasyahidah.com/hanya-teori-kepenulisan-latar-setting)
4. Tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
(http://www.crayonpedia.org/mw/Menjelaskan_Unsur_-_Unsur_Intrinsik_Cerpen_12.1)
5. Tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus
diperhatikan dalam latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu.
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080531085038AARSBiq)
6. Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. (Abdurrosyid, 2009)
Macam-macam Latar
1. Latar Tempat
Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita. Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi tidak yakin dengan apa yang kita sampaikan.
2. Latar Waktu
Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan
3. Latar Sosial
Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita.
4. Latar Emosional
Latar emosional lebih sering muncul saat membangun konflik, hingga ia memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah cerita. Ada cerita yang secara keseluruhan hanya bercerita tentang konflik emosi seorang tokoh, hingga latar cerita pun total berupa emosi. Latar emosi ini biasanya terbaca melalui dialog-dialog, perenungan dan kecamuk perasaan si Tokoh.
Komentar
Posting Komentar