Contoh Teks Parodi
Apa sih parodi itu?
Parodi, dalam penggunaan yang umum, artinya adalah suatu hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan, memberikan komentar atas karya asli, judulnya ataupun tentang isi dari karya asli yang diubah untuk membuat karya parodi tersebut.
intinya parodi itu membuat karya baru melalui karya yang sudah ada
Saya akan memberikan contoh teks parodi dari dari buku karya mantan Presiden RI ke-3 yaitu, B.J Habibie dan diangkat menjadi film HABIBIE AINUN, sekilas tentang film Layar Lebar HABIBIE AINUN yang dibintangi Bunga Citra Lestari sbg Ainun dan Reza Rahardian sbg Habibie film ini berhasil menghabiskan 1000tiket dalam 1 hari penayangannya wah keren ya.
Sebelumnya, saat membuat teks itu harus ada Prolog dan Epilog ya, jadi awal kata dan akhir kata dari teks drama parodi tersebut ( dibacakan oleh narator ). sama seperti teks drama lainnya, tanda kutip dan titik dua saat dialog harus sama tapi karna saya membuatnya kurang rapih jika ingin di copas tolong dibenarkan lagi. Berikut teks drama parodi Habibie Ainun
Parodi, dalam penggunaan yang umum, artinya adalah suatu hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan, memberikan komentar atas karya asli, judulnya ataupun tentang isi dari karya asli yang diubah untuk membuat karya parodi tersebut.
intinya parodi itu membuat karya baru melalui karya yang sudah ada
Saya akan memberikan contoh teks parodi dari dari buku karya mantan Presiden RI ke-3 yaitu, B.J Habibie dan diangkat menjadi film HABIBIE AINUN, sekilas tentang film Layar Lebar HABIBIE AINUN yang dibintangi Bunga Citra Lestari sbg Ainun dan Reza Rahardian sbg Habibie film ini berhasil menghabiskan 1000tiket dalam 1 hari penayangannya wah keren ya.
Sebelumnya, saat membuat teks itu harus ada Prolog dan Epilog ya, jadi awal kata dan akhir kata dari teks drama parodi tersebut ( dibacakan oleh narator ). sama seperti teks drama lainnya, tanda kutip dan titik dua saat dialog harus sama tapi karna saya membuatnya kurang rapih jika ingin di copas tolong dibenarkan lagi. Berikut teks drama parodi Habibie Ainun
HABIBIE DAN AINUN
Penokohan :
- Rizky Ibnu Riady sebagai Habibie
- Rian Satria sebagai Ainun.
- Debby Triani Oktavia sebagai Tukang becak dan mantan kekasih Habibie
- Nida Khafiyya sebagai Tukang foto dan tetangga
- Novita Sari sebagai Dokter dan mantan kekasih Habibie
- Putri Mustika sebagai Cimadori dan mantan kekasih Habibie
- Siti Maryam sebagai Suster dan mantan kekasih Habibie
“Aku
untuk kamu, kamu untuk aku.” – Habibie
“Terima
kasih telah menjadi suami terbaik untukku.”
Kehidupan romantis Habibie dan Ainun yang
dikemas kembali dengan modern dan dibubuhi komedi.
Habibie datang
kerumah Ainun dan berniat untuk mengajak pergi Ainun.
( Rumah Ainun )
Habibie : Inun….
Inun…. Racap na kuy !
Ishh…. Inun
mane lagi, Masuk ae ah.
( Masuk ke dalam rumah Ainun )
Ainun : (
Kibas – kibas rambut )
Habibie : Weila,
terbang tuh kutu.
Ainun : Ah
bibi… bisa aja ahhh…. Ada apa bi betewe?
Habibie : Nun,
jalan kuy!
Ainun : Kuy
!
Habibie : Belom
lama gue tinggal ke Jerman, kok lo jadi alay y?
Ainun : Lo
juga ngomongnya singkat kaya ecia.
Habibie : Udah
- udah, kita sama kok alaynyaaaa UUUWWW.....
Ainun : Yoaa….
Uwhhh.
Habibie : Yodah,
kuy lah kita cabs!
( Tadahkan tangan tanda ingin menggandeng )
Ainun : (
Gandeng tangan Habibie )
( Diperjalanan )
Habibie : Nun
pegel nih jalan molo, naek becak kuy!
Ainun : Yailahhh
Habibie… Hari gini naek becak mana kekinian!
Sorry sorry
to say nih, bukan level gue naek becak.
Habibie : Ye
ALAY. Terus kita mau naik apa selain becak? Hah?
Ainun : Naek
pelaminan sama kamuuuu… UUUWWWW.
Habibie : Leh
ugha tuh, kuylah nikah!
Ainun : Ye…
BAPER.
Habibie : Yaudah sekarang mau naik apa? Aku mau
ngomong serius sama
kamu.
Ainun : Banggggg
becak banggg! (panggil becak yang kebetulan lewat)
Di Becak Habibie
ingin mengutarakan isi hati yang sebetulnya kepada Ainun.
Ainun : Btw,
kamu mau ngomong apa?
Habibie : (
Pegang tangan Ainun ) Ainun, maukah kamu menjadi istriku?
Ainun : Awww,
so sweet anet ciii…. Dedek mau banggg.
Inun siap
jadi istri abang. (Hormat)
Tukang Becak : Hah?
Eneng siap jadi istri abang? (kaget)
Habibie :
(Tempeleng tukang becak) Heh enak aja, gue yang lamar masa
lo yang
dapet. Muke gile.
Tukang Becak : PeHaPe
bae PeHaPe bae… nasebb naseb, yowis lah rapopo.
Ainun : Bang….
Bangg….. Stop! Stop! Kelewatan tuh rumah gue.
(Tukang
becak rem mendadak) (Ainun dan Habibie turun dan jalan)
Tukang Becak : HEH…
HEH! BAYAR DULU! UDEH NGELAMAR DI BECAK,
BERAT. MO GRATISAN LAGI.
Habibie : (Kasih
uang lima ribu) Bawel amat sih, Nih gua bayar.
Ambil dah tuh kembaliannye!
Tukang Becak : EEEBUSETTT,
kurang uang bang.
Ainun : Iyelah
goceng, rumah gue udeh kelewatan tiga langkah!
Hari ini tanggal 12
Mei 1955 adalah hari yang paling bersejarah bagi Ainun dan Habibie, yaitu hari
pernikahan mereka. Namun terjadi hal yang tidak disangka-sangka.
Habibie : (Bisik)
Nun… Nunnn… masa mantan gue pada datenggg.
Ainun : Lah,
emang lo undang?
( Mantan Habibie
masuk sambil nyanyi )
( Photographer
datang )
Photographer : Pak, Bu poto dulu ga?
Mantan Habibie : Kuy!
Kuy! Leh Ugha tuh.
Photographer : Atur
posisi dulu ya. ( Atur kaya tukang parkir )
Ainun : Ribet
bener nih kang poto. Gua aja dah sini nyang potoin.
( Ambil
kamera kang poto ) ( foto – fotoin )
Lah ngapa
jadi gua yang potoin?
(lempar kamera ke kang poto) ( kamera jatuh )
Photographer : Dih
jatoh kamera gua, gantiin! gantiin! Kamera mahal juga.
Habibie : Inun
Inun, demen amat abisin uang gua. Dikata duit bisa ditanem ape.
Yodeh tar selese acara
gue bayar.
Setelah
lebih dari satu tahun menikah, Habibie dan Ainun pindah ke Jerman karena ada
pekerjaan yang harus diselesaikan Habibie. Saat itu Ainun sedang mengandung
sembilan bulan dan pada hari itu Ainun merasakan sakit ingin melahirkan.
(
Dikursi ruang tamu )
Ainun : AAAAAA…!!!!
( Teriak – teriak ) ( Jambak rambut Habibie )
Habibie : Sakitttt…..
Sakit…. Kamu kenapa sayangggg? ( Khawatir )
Ainun : Gapeka
banget lo jadi laki!
Habibie : Gue
lagi, gue terus, gue mulu.. ( Nyanyi Raisa )
Ainun : (
Lanjut nyanyi )
Tetangga : WOY,
ITU MO LAHIRAN!
Habibie : Hahhh??
Kamu mau lahiran? ( Panik )
Ainun : Oh
iya gue lupa gue mau lahiran. Yaudah cari kendaraan buat ke rumah
Sakit bebbb!
GECEEEE!
Habibie
Ainun : ( Keluar rumah )
Tiba
– tiba ada becak khas Jerman lewat depan rumah.
Ainun : Eh
abang lagi, abang terus, abang muluuu… Ahhhh
Tukang Becak : Eh
elu tong, pa kabs???
Ainun : Sakit banggg.
Tukang Becak : SICK
WHAT TONGG?
Habibie : Nanya
mulu kaya kacung baru. Istri gue mau lahiran.
( Habibie dan Ainun pun naik becak tersebut )
Tukang Becak : Ehhh…
Ehhh… kita mo kemana dulu nih tong?!
Habibie : Mo
ke PRJ bang DeWePean.
Tukang Becak : Pekan
Raya Jerman?
Habibie : Rumah
sakit lah!
Tukang Becak : Rumah
sakit apaan?
Habibie : RUMAH
SAKIT HEWAN!
Ainun : ( Turun dari becak ) Berisik lo pada!! Gue tebalikin juga
nih becak!
( naik lagi ) ( hening )
Tukang Becak : Gajadi
ditebalikin nih?
Ainun : Ga bang, Hayati leles.
Tukang Becak : Leles?
Lemes kali.
Ainun : Lemes sekelesss.
Akhirnya mereka pun
jalan menuju Rumah Sakit.
Sesampainya dirumah
sakit, Ainun melakukan proses bersalinnya dan ia melahirkan seorang anak
perempuan.
Dokter : Eh
nih kenapa nih? Korban kecelakaan kereta?
Ainun : Palalo, gue mau ngelahirin weh!
( Proses persalinan
)
Habibie : Terus
sayyy! Terus!
Ainun : Sakit say… ( Mencengkram Habibie )
Habibie : SAYTOONNNN!
( teriak ) (tutup mulut )
Ainun : BERANI LO NGATAIN GUE SAYTON? HAH? (Tampar habibie )
Habibie : (
Ketampar ) ( Kaget ) ( Anak pun lahir )
Suster : Pak,
Bu.. selamat anaknya perempuan dan lahir sehat.
Habibie Ainun : Alhamdulillah.
Suster : Anaknya
mau dikasih nama siapa pak bu? ( Senyum sok manis )
Habibie Ainun : (Bisik
– bisik)
Suster : Udah belom?
Habibie : Udah
neng.
Suster : Yaudah
pulang.
Setelah tujuh belas
tahun berlalu, anak Habibie dan Ainun kini telah dewasa. Pada suatu hari
terjadi percekcokan antara Habibie dan anaknya.
Ainun : ( Buka dompet ) ( Uang terjatuh )
Cimadori : Itukannn
duit akuuu! MAMA!!
Habibie : Tuhkan,
lo tuh ye. Udeh mata minimalis, muka beda.. emak bapak lo tuh jelek
Kenape lo
cakep? Pantes emang nama lo Cimadori
Cimadori : Emang
apaan sih pak arti CIMADORI? HAH?
Habibie : Cimadori,
nci nci mata duitan ogah rugi. Gope ae diocehin. Senyusah –
Nyusahinnye
muka emak lo masih nyusahin lo.
Ainun : ( Kaget dan pegang dada ) udah…. Udahhh… jangan
bertengkar. Walo
Cimadori
nyusahin tetep aja dia anak kitaaa pakkk’e.
( Hening )
Habibie : Kamu
kenapa bebbb?
Cimadori : Mammmaaa!
Kenapa maaaa?
Ainun : Dada mama sakittttt…
( Habibie pun
membawa Ainun ke rumah sakit )
Hari pertama
dirumah sakit
Dokter : "Keluarga
ibu ainun?"
Habibie : "Saya
dok, saya suaminya."
Dokter : "Ada
yang ingin saya bicarakan dengan anda." ( bisik – bisik )
Habibie : (
Raut wajah sedih ) ( menghampiri Cimadori )
Cimadori : "Ada
apa pak? Ada apaaa?"
Habibie : "Mama
harus dioperasi nakkk."
Esok harinya di
Ruang ICU
Hari ini tanggal 12
Mei 2010 tepat hari jadi pernikahan Habibie dan Ainun tetapi Ainun masih dalam
keadaan kritis dan masih belum membaik.
Habibie : (
menggenggam erat tangan Ainun ) 55 tahun yang lalu, Allah mempertemukan
kita pada
tanggal 12 Mei 1955 lalu kita dipersatukan dalam ikatan suci
pernikahan.
Tepat hari ini tanggal 12 Mei 2010
( menaruh bunga di sela tangan ainun ). Terima kasih ya
Allah engkau telah
Mempertemukan aku dengan Ainun. Ainun untukku dan aku
untuk Ainun.
( Mencium tangan Ainun dengan penuh kasih sayang )
Ainun tersenyum
kecil dan perlahan menutup mata. Itu adalah saat terakhir Habibie bertemu
Ainun.
Dimohon kritik dan saran akan blog saya, terima kasih :)
Komentar
Posting Komentar